Pada suatu hari aku sedang menonton Tv. Hari itu sangat panas, makan, nonton dan segelas es tea manis, lengkap dan nyaman dech. Kebiasaan buruk ku setiap habis dari mana pun malas ganti baju tapi aku tidak pernah lupa cuci tangan, kaki dan muka itu wajib. Hari itu aku di rumah sendiri,ayah dan ibu pergi ada acara di rumah saudara. Orang tua ku punya sebuah toko di samping rumah.
Di saat aku masih asyik dengan tontonan ku tiba-tiba ada mobil truk berhenti di depan rumah. Aku pikir hanya orang mau belanja. Tapi, ternyata anak buah oom yang baru, aku tidak tahu namanya jadi aku bingung.
“ada apa?”Tanya ku asal.
“Di suruh beli seng non yang sembilan parit”jawabnya.
“siapa yang suruh?” Tanya ku lagi.
“Bos non”jawabnya ngeledek
“ambil sendiri di gudang”
“males aku mau ambil yang ini saja”
“Dasar.”umpat ku
Saat dia mau masuk dan aku geser dia tersenyum manis banget.
Senyum di wajahnya yang putih, bersih dan mempesona.aku baru menyadari itu walau beberapa kali aku pernah bertemu dengannya.
“hei…wah diem saja ada yang salah non?”
“Eh ngak kok…Cuma lagi mikir”jawab ku malu.
J
“Aku ngak tahu harganya”kata ku cepat.
“Harganya Rp.40.000 tadi sudah di pesan”
“O… awas saja kalau salah”
“Iya-iya sama calon pacar sendiri kok ngak percaya. He…”
“Hus ngwur kamu” kata temannya
Aku Cuma diem Z
“dasar ini cwok berani sekali bicara seperti itu sama aku”ucapku dalam hati
Dia pergi setelah meninggalkan uang itu, saat tangan dia menyentuh tangan ku…
Degh.. desiran hati ku. Setelah kejadian itu aku kepikiran wajah itu. Wajah yang telah memaksa ku jatuh cinta pada pandangan pertama. Jatuh cinta yang tak jelas kenapa begini.aku selalu berfikir agar ketemu dia terus dan selalu menyebut namanya. Tapi, namanya saja aku belum tahu. Aku mau Tanya langsung sama oom malu. Jadi dia itu kerja dalam masalah pembayaran, Saat anak buah ayah panen, mereka langsung aku suruh pulang agar aku saja yang nimbang siapa tahu bisa bertemu dia lagi, he…
Khan… bener ketemu lagi tapi biasanya anak buah oom itu pada rese’. Ganggu mulu.
Tapi dia diem saja.wuih jadi tambah kagum. J….
Malam itu aku ada janji dengan temanku untuk belajar kelompok di rumah.baru pukul 07:00 di depan rumah ada motor di berhentikan yang punya.
“An temennya sudah datang”kata Ibu
“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikum salam..eh…masuk”kata ku gugup karena yang datang anak aneh itu
“Iya makasih.”
Setelah duduk. “Ayah ada?”
“Iya ada tapi lagi nonton sama ibu. Mang ada apa? Nanti aku sampaikann. Atau mau di panggilin bentar?”
“Ngak Cuma mau antar uang tadi”
“O….. Kalau masalah uang sini juga jago lho!he…”
“Berapa?”
“Rp.374.000 ne sama ceknya ada kembalian Rp.1000?”
“Nanti dulu ya?” setelah ku tinggal sebentar ke belakang.
“Ne… “ (setelah tangannya dekat…)
“Eits…ngak ngenalin diri dulu? Masak curang di situ dah ada nama ku terus…”kata ku
“Tanya saja sama oom?”
“Ngak ah nyebelin….”
“Minta no Hp dounk?”
“Ngak ah nama?”
“Cha jangan kayak ghetto dounk?”
“Tanya saja sama oom?” kata ku
“Ko’ dendam sich?”
“Biarin”
“Oks”
“Antonio cukup panggil Anton”
“Oks ne no ku 085266327007”
“No qm?”
….
Setelah itu aku baru tahu tulisan dia bagus. Pantas Oom mau dia kerja di rumah.
“Pulang dulu ya? Masih nunggu temennya khan?”
Aku hanya mengangguk
“Sayank sudah ma’em?” Tanyanya sebelum berdiri.
“Sudah.”jawab ku tak sadar.
“Kapan-kapan kita ketemu di luar ya?, Aku tunggu di danau ya?”
“Tahu juga tempat itu?itu khan di dalam? Terus kamu khan orang baru di sni?” Tanya ku bertubi-tubi
“Tahulah kamu kalau lagi nangis atau Cuma suntuk doank kamu sering duduk di situ khan sampe berjam-jam entah apa yang kamu pikirin. Sabtu kemarin datang juga khan?”
“Hah! Ko’ tahu?”
“tidak penting. sabtu depan datang ya aku temenin”
“Insya allah, tidak janji lah”
“Pulang dulu bu…”pamitnya
Setelah itu aku mengantarnya keluar dari pintu
“Jangan lupa ya?assalamu’alaikum.…”
“wa’alaikum salam...”
Setelah itu dia menghilang tertutup kabut malam itu.
Beberapa saat kemudian temen-temen ku datang dan kami belajar malam ini dengan meengerjakan tugas matematika dari bu Astri yang susah bwanget tapi aku tetep semangat malam itu. Malam itu aku tak bisa memejamkan mata dan mata ini terasa tak kenal kantuk. Padahal aku besok harus tes perguruan tinggi di sekolah. Karena sebentar lagi ujian nasional. Aku coba tuk belajar tapi otak tak nyambung-nyambung dan hanya wajah itu yang terbayang.
“sebal….. ada apa sih dengan ku ini?” umpat ku
Sampai pagi subuh ibu ngetuk pintu untuk sholat subuh aku belum juga memejamkan mata. Selesai sholat Alhamdulillah aku sudah agak bisa melupakan wajah itu walau hanya sesaat karena pagi itu ayah menyuruh ku mengambil buku bulanan ayah di rumah oom. Terpaksa pagi-pagi yang dingin ini aku ke rumah oom. Sesampai di sana dia belum bangun aku kaget bwanget waktu melihat dia di ruangan oom masih tertidur di kursi. Aku mau bangunin tapi takut, tiba-tiba oom datang.
“Anton dah sholat subuh belum?”kata oom sambil bangunin dia
“udah pak”jawab nya kaget
“maaf pak ketiduran”
“Iya ngak apa-apa, tu Cha mau ngambil buku bulanan ayah nya”
“eh, ada kamu? Sudah lama?” Terkejut tampaknya
Aku Cuma mengangguk, pengen rasanya aku menanyakan kenapa dia ngak bisa tidur. Sama kah dengan yang aku rasakan???
Setelah di kasih bukunya aku langsung pamit pulang.
# # #
Di sekolah aku uring-uringan lagi dengan temen satu genk ku mereka egois bwanget menurut ku. Mereka nyebelin dan ngak sehati lagi dengan ku. Sepulang sekolah aku inget hari ini hari sabtu jadi aku langsung ke danau.Ini sudah menjadi kebiasaan jadi ibu tidak khawatir jika aku pulang sedikit terlambat. Aku menunggu lama tapi batang hidung orang itu ngak muncul juga. Aku ngak bisa lagi nahan tangis ku yang dari tadi ingin tumpah tapi aku tahan dengan memikirkan dia eh ternyata dia juga sama saja tak peduli dengan ku.aku menangis sebisa ku sambil melempar batu-batu kecil ke dalam danau.
Di saat aku mau melempar batu lagi da seseorang yang lebih duluan melempar ke danau
“47”kata orang itu memang benar batu itu terlempar yang ke 47
“kamu..”kata ku sambil menyeka air mata ku
“iya,masih mau nangis lagi??”
“Aku bersedia kok meminjamkan dada ku”
Tanpa berfikir lama aku langsung memeluknya. beberapa saat baru aku melepaskannya.
“eh maaf dan makasih ya” kata ku sambil memandang lekat di wajahnya.
“wah takut nich di marah tuan”katanya meledek
“is… nyebelin”
“sudah agak baikan?”
“ehm”aku merapikan poni ku yang berantakan
“Cha… boleh nanya ngak?”
“Apa?”
“nama kamu khan Tiara fitrianti dari mana dapat nama Cha? Terus kayaknya kamu senang sekali dengan panggilan itu?”
“itu nama alm kakakku, sudah lah tidak mau cerita itu”
“ow… bukannya kamu anak pertama?”dia masih mendesak
“iya, terus….”
“ya sudahlah kalau begitu. kenapa tadi nangis lagi? Masalah sama cowoknya?”
“sekarang khan sudah ngak nangis? ngak ada cowok” kataku cuek
“ow…”
“katanya mau pulang ke lampung. Kapan?”Tanya ku mengalihkan pembicaraan.
“belum tahu, masih takut ninggalin kamu”
“Kenapa?”
“ngak ada”
Setelah itu kami bercanda sampai sore. Aku di antarnya pulang.
Sesampai di rumah aku tidak cerita apa-apa dengan ibu seperti biasanya.
# # #
Sabtu selanjutnya bertemu dia lagi……
Sabtu berikutnya pun bertemu dia lagi….
Serasa hari ku adalah hari terbahagia
Perayaan kelulusan ku….
Sekarang kami sudah jadian …..
Hari –hari terindah ku….
Cinta pertama ku…
Pacar pertama ku…..
Sayang ku dan setia ku……
# # #
Siapa pun tak ada yang tahu kecuali danau ini yang menjadi saksi hari-hari ku denganya. Setiap kami ingin ke danau pasti kami datang sendiri-sendiri Sekarang aku sudah kuliah di suatu pergurun tinggi swasta. Tiap bulan aku sempatkan untuk pulang hanya sekedar ingin memandang wajahnya dari kejauhan dan hari sabtu baru lah bertemu. Hari kamis depan aku berencana untuk pulang lebih cepat aku ingin nyiapin untuk ulang tahun jadian ku yang pertama aku sangat semangat untuk menyiapkan semuanya. Kamis sore aku sudah sampai di rumah dengan naik travel mas Dani dari Kota, kebetulan dia langganan ku dan juga akrab dengan keluarga ku.
“mas, ibu tahu Cha pulang hari ini?”Tanya ku di tengah perjalanan
“iya tahu lah”
“di rumah minggu-minggu ini ada acara tidak mas?”Tanya ku lagi
“kayaknya ibu mu kemarin pesan makanan banyak untuk hari sabtu”
“ada acara apa?” Tanya ku penasaran.
“tidak tahu Cha”
Setelah itu mas Dani hanya diam dan aku menikmati music favorite ku yang di putarnya
“ibu hari sabtu ini ada acara apa sich?”Tanya ku setelah mandi dan duduk di kursi.
“ngak ada acra apa-apa kok”
“Khan….mas Dani tadi bilang begitu”
“pasti kamu yang nanya. Memangnya kamu mau ada acara apa? Sampai pulang secepat ini?”
“Cuma mau liat kerja anak buah ayah kok”jawab ku asal
“anak buah ayah atau anak angkat oom?”Tanya oom ku tiba-tiba
“ngak kok.”(“hah!Anton di angkat anak sama oom???”ucapku dalam hati)
Aku langsung menghambur pergi. Aku tak memikirkannya lagi.
Aku pergi ke pasar untuk membeli sepatu sport dan raket yang sudah lama di idamkannya aku bela-belain beli dengan uang hasil keringat ku sendiri dari hasil kerja dengan oom juga sich J. padahal aku bisa dengan mudah meminta barang itu untuk di belikan oom, ayah atau pun ibu. Kemudian aku berusaha bikin kue tart sendiri dan hasilnya tidak terlalu buruk kok. Aku seneng bwanget ingin rasanya langsung pamer sama dia. Pasti dia seneng. Malamnya aku ngak bisa tidur lagi semalam suntuk.
Pagi subuh sebelum ibu bangunin, aku sudah bangun duluan setelah sholat langsung membersihkan rumah, sampai-sampai ibu kaget waktu dia bangun aku sudah selesai menyapu dan mulai mengepel. Setelah itu aku memasang pernik-pernik di dinding. Hari ini di rumah hanya ada aku. setelah semua beres aku mandi dan mengambil motor ku aku ke danau sebelum itu aku ke rumah oom untuk memberitahukan nanti malam aku undang ke rumah. Setelah lama di danau dia datang dengan membawa setangkai mawar dan sebuah kado yang aku sangat suka dan bahagia. Ternyata dia juga tidak lupa hari jadian kami. Pengen rasanya aku mengundang dia sendiri ke rumah tapi aku pura-pura lupa saja biar dia ke rumah dengan oom, hari itu kami hanya bercanda dan seperti biasanya dia nannyain bulan ini bagaimana kuliahnya dan sebagainya.
Malam datang aku takut sebenarnya, aku gugup dengan diriku sendiri setelah sholat magrib aku mengunci diri di kamar. Aku bersiap-siap dengan gaun putih dari nya dan aku memoles wajah ku sedikit agar terlihat cantik dan natural (bahasanya padahal biasanya cowok banget) . Di saat aku masih membayangkan apa yang akan terjadi aku mendengar suara mobil oom parkir.aku kaget saat ibu mengetuk pintu.
“Cha tamu sudah datang”
“iya bu”
“suruh masuk tamunya Cha” suruh ibu.
“hanya om Riz dan keluarganya kok bu”jawab ku.
“assalamu’alaikum…”
“wa’alaikum salam…masuk…” ibu mempersilahkan.
Sekarang ibu yang merasa bingung.
“lho Cha bukannya kamu ultah nya bukan bulan ini, ini ada acara apa?”Tanya tante
Aku hanya tersenyum setelah semua duduk dan Anton duduk di samping ku semakin mereka bingung.
“baik Cha mau bilang kalau hari ini ulang tahun jadian Cha dengan mas Anton yang tahun pertama. Maaf kalau selama ini Cha ngak pernah cerita”kataku sampai rasa nya aku mual antara seneng deg-deg an bercampur takut.untung Anton di samping ku menahan tubuh ku dan semakin erat memeluk tubuh ku seakan dia tahu yang aku rasakan.
“jadi kalian selama ini pacaran?”Tanya om Riz
“bener begitu?”sambung ayah
“iya pak, ibu dan adik maafin Anton semua ini Anton yang salah”jawab Anton
Aku ngak nyangka kalau dia mau melakukan itu. Dan aku pikir ayah dan ibu serta om dan tante ngak setuju.
“ow… ya sudah lah kapan ini mau mulai acaranya??”suara ayah tiba-tiba dan oom hanya mengangguk dan tersenyum.
“jadi?”kata ku
“selamat ya anak ku yang bandel”kata ayah ku sambil megang kepala ku dan ibu memelukku serta om dan tante yang juga memelukku bergantian dan yang terakhir Mila anak tunggal om Riz serta mereka juga menyalami Anton.
Setelah itu Sri (tetangga sebelah) mengeluarkan kue buatan ku. Aku dan dia memotong kue. Suapan pertama aku dan dia. Setelah itu aku nyupin ayah dan ibu dan Anton suapin ayah dan ibu nya serta adiknya baru sebaliknya pokoknya smuanya dapat suapan.
Malam ini pokoknya aku bahagia keluarga itu berbincang-bincang sambil menonton tv sedangkan kami di bebaskan untuk berdua saja dan malam itu mereka menginap di rumah jadi aku bisa dalam pelukannya semalaman. Ayah dan ibu Anton di kamar adikku sedang adiknya tidur di kamarku bersama sri. Kami di ruang tamu mereka membiarkan kami di situ karena waktu mereka selesai ngobrol sudah jam 1 dini hari dan di sofa itu mas Dani juga tidur jadi kami ngak akan macam-macam. Pagi subuh aku bangun aku kaget masih di peluk dia.
“met pagi sayang”kata nya manis
“hah! Pagi juga cinta”
“lho mas ngapa kami di biarin tidur di sini?”
“tapi kan Cha?”
“sudah lah mas ngak apa-apa aku seneng kok”kata Anton dengan senyum manisnya
“tapi kan…”kataku
“sudah sini ku peluk lagi”potongnya
“his mandi sana sholat subuh lagi”kataku
“iya la sayang. I love you”katanya sambil mengecup kening ku.
“I love you too”
“yuk mas ke belakang.”
Setelah itu Aku masuk ke kamar untuk menyediakan baju buat dia dan aku sengaja menaruh kado ku di atas baju itu.
“yank, ini kado apa?”
“sudah buka saja”kataku sambil meninggalkannya untuk mandi.
Ayah, ibu, tante, oom n adik-adik ku sudah pada sibuk dengan urusannya masing-masing, mereka sudah tidak ada di rumah itu saat aku selesai mandi.
“besok aku pulang ke kost besok sore ada rapat”kataku saat sarapan bersama nya.
“kapan maen bareng pakai peralatan baru,sayang?”ledeknya
“bagaimana kalau nanti sore?
“boleh, sayang. aku pergi antar adikku pulang dulu ya...”
Setelah itu dia pergi dan kembali sebelum ayah pulang. Kami hari itu maen di depan rumah dengan sangat bahagia.
# # #
Paginya aku siap-siap untuk pergi dengan mas Dani,ayah sudah pergi kerja tinggal ibu yang nemenin. Aku masih menunggunya di kamarku. Ini pertama kalinya dia terlambat sampai 2 jam. Aku tak sabar lagi aku telephone ke hp nya tidak aktif. Aku rasanya ingin nangis ngak pernah dia sekali pun hp nya tidak aktif tanpa pemberitahuan. Tiba-tiba Mila datang ke rumah dengan menangis dia ke rumah dengan naik motor tidak di antar Anton.
“lho dik kenapa?”Tanya ku takut-takut
“mbak. Mas Anton mbak”katanya terbata-bata.
“kenapa?, mas Dani antar kami ke rumah Anton sekarang.”kataku tanpa berfikir apapun. Yang aku tahu telah terjadi sesuatu dengan orang yang aku sayang.
Setelah sampai di rumah aku kaget sumpah kaget…..
God…..
Hati ku hancur aku tak sanggup. Aku tak tahu harus bagaimana aku masuk ke kamar dia dan aku dapati fotoku terpajang di setiap sudutnya dan aku di situ menangis sebisa-bisa nya ibunya yang mengikutiku ke kamar dan sambil menungguin ku beliau pun ikut menangis. Aku mual aku ngak tahu musti bagaimana. Aku lost…. Aku tak mengingat apa-apa lagi,…
Aku tak sadar,
Aku sadar lagi aku memanggil namanya tapi tak lagi dia yang menjawab sekarang ibu ku yang memelukku dan membantuku untuk tegar setelah aku tenang sedikit aku di bimbing ibu ku mendekati tubuh terbujur kaku itu. Aku menciumnya dengan cinta beberapa kali aku bener-bener cinta sama dia. Aku memandanginya berharap dia mengatakan cinta lagi kepada ku aku memandangi nya lama sekali dan menciumnya dengan perasaan yang dalam kepadanya untuk yang terakhir.
Setelah pemakaman itu aku sama sekali tidak melakukan apa-apa aku sakit. Aku terpukul, aku shock. Aku ngak mau pulang aku selalu di kamar dia. lagian rumah oom dan semua orang tahu.Aku tak keluar rumah sama sekali setiap aku berusaha keluar semua orang seakan merasakan beban ku. Aku keluar kalau tahlilan saja bahkan aku ngak mau makan. Aku seakan mengiinkan dia di sini saat ini. Malam ini malam ke 100 hari nya aku masih belum bisa kehilangan dia setiap do’a ku hanya untuk dia. Seakan dia ngak pernah pergi dari sini semua orang pilu.setiap orang ingin bicara dengan ku. Aku langsung masuk ke kamar dia lagi.
Setelah sudah beberapa minggu aku baru pulang ke kota dan sedikit banyak aku bisa melupakannya meski tak secepat itu. Apalagi aku sekarang dekat dengan anak chiness itu,awalnya tak ada perasaan apa-apa, tapi dia begitu sabar menghadapi sikap ku yang masih labil dan penuh emosi. Semoga Anton mendapatkan tempat yang indah di surga. Amin.
Setelah aku siap sebelum china pergi ke balik papan dia sempat ikut aku pulang dan semua orang senang dan bahagia. Mereka tidak lagi mempermasalahkan antara suku kami dan juga agama yang lebih penting semua pengorbanan ku selama ini tidak sia-sia.
Tuhan lindungi lah dia selalu dimana pun dia berada dan jaga lah selalu hati serta raganya, semoga ini adalah jodoh ku ya alloh,amin.
No comments:
Post a Comment